Pamer

Pernah enggak ketika ngeliat postingan di media sosial pada umumnya, merasa kalau beberapa orang sering sekali memperlihatkan apa yang mereka miliki?

Bukan, bukan salah. sah sah aja, itu milik mereka, boleh boleh aja toh itu mereka boleh usaha.

Tapi pernah enggak merasa ingin juga memperlihatkan apa yang kita punya, yang mungkin mereka juga punya namun punya kita lebih unik aja?

Nah, setahun belakangan ini saya merasa begitu. Mau nunjukin apa ya? Pacar belum punya, Rumah? belum ada juga, Mobil? ada juga Hotwheels, NgeGym? saya jarang olah raga (yang mana mulai saya sesali karena Umur tidak pernah bohong), Jalan jalan? ya bisa sih cuma keadaan dan satu lain hal membuat saya susah bervakansi..

Terlintas untuk pamer soal bacaan, memang saya slow reader, terutama untuk buku berbahasa asing, butuh usaha ekstra dan waktu yang dua-tiga kali lebih lama, tapi kalau soal bacaan sangat mungkin sekali kalau apa yang saya punya menjadi unik.

Saya percaya kalau tidak ada novel yang jelek atau bagus, novel adalah salah satu bentuk karya sastra, udah itu aja, karena pada akhirnya penggolongan bagus atau jelek itu tergantu dari yang baca, tergantung cocok atau enggak.

Buat satu orang sebuah novel bisa menyenangkan dibaca tapi buat orang lain mungkin baru satu bab sudah kehilangan selera, atau sebaliknya.

Dua bulan lalu saya baca novel jepang karya Haruki Murakami dengan judul Kronik Burung Pegas, atau dalam bahasa inggrisnya Wind Up Chronicle Bird, apakah bagus? sangat bagus, tapi karena novel ini adalah novel sastra jepang terjemahan pertama saya, cukup kaget karean selain tebalnya 900an halaman, tema yang umumnya penulis negeri matahari terbit ini adalah kesendirian dan kontemplasi diri, yang tidak pernah dibayangkan oleh saya.

Maklum karena sebelumnya saya baca novel terjemahan penulis asian american yang lebih menyoroti soal hubungan keluarga, juga buku ko Edward Suhadi tentang rangkuman postingan instagramnya yang isinya menerangkan.

Sempat kehilangan selera untuk baca, cuma menurut seseorang yang kata katanya pernah saya dengar/baca dimana gitu, kalau merasa stuck, coba baca aja terus, apalagi novel ini sudah terjemahan seharusnya tidak adalah barrier bahasa untuk memahami, dan pada akhirnya selesai sih, pengen baca karya karya Haruki Murakami dan novelis jepang lainnya, karena tema kesendirian relatif baru buat saya juga.

Semingguan ini saya merasa kalau selama tiga puluh dua tahun hidup, sangat amat sedikit sekali buku yang saya baca, sehingga saya memutuskan untuk coba membaca 100 buku yang listnya bertebaran digoodreads, dimulai dari The Count Of Monte Cristo karya Alexandre Dumas, lebih tebal dibanding Kronik Burung Pegas, dengan cerita yang sejauh ini (seperlima sudah saya baca) nagih untuk membalik halaman.

Alasannya kenapa saya pilih 100 buku itu? karean mayoritas buku itu buku lama yang usianya udah tua, dan mayoritas sudah tersedia EPUBnya di Project Gutenberg, win win solution untuk saya yang pengen baca tanpa harus mengeluarkan uang lebih, walaupun untuk novel novel klasik yang saya baca nantinya dan sangat mengesankan, tetap saya usahakan dapat versi cetaknya šŸ˜€

Inilah usaha pamer versi saya, yang kemungkinan sangat aman dibanding pamer harta, dan lebih aman karena namanya juga opini atas suatu karya itu subyektif, jadi selama nilainya didasari oleh alasan ya menilai sebuah karya bagus atau jelek, jadi sah sah aja.

Ciao!

Photo by Hayffield L on Unsplash

32

Selamat Ulang Tahun Han!

Bersyukur karena masih dikasih umur sampai saat ini, saya enggak bilang kalau perjalanan hidup ini sesusah susahnya orang lain, tapi juga tidak semudah mudahnya orang lain.

Saya merasa stuck, mungkin karena menakar hidup Cuma dari angka, mungkin juga.

Saya merasa tertinggal, mungkin karena teman saya terlalu homogen, main saya kurang jauh dan saya terlalu mengkerdilkan apa yang sudah saya lewati.

Umur 32 bukan angka yang masih bisa dibilang sedikit, walau saya harap masih bisa menikmati tahun tahun kedepannya, yang saya minta di umur segini Cuma sehat dan kesehatan orang orang yang saya kasihi.

Mungkin hal hal yang sifatnya tidak terlihat jadi seperti tidak signifikan, saya kadang lupa bahwa sampai detik ini saya mampu menulis postingan ini dengan berbagai pertimbangan di kepala juga tetap sebuah pencapaian, Waras.

Sekali lagi, selamat ulang tahun Han, terima kasih masih terus bertahan, masih terus sadar, masih terus mau belajar.


Pada akhirnya memutuskan untuk posting blog lagi dikarenakan ada perasaan yang mengganjal tepat hari ini, sebuah perasaan yang dibilang sedih juga bukan, risau juga enggak, senang pasti bukan, dan saya merasa kalau setiap tahun selalu ada aja yang bisa saya ceritakan, selalu aja ada alasan untuk kembali, membaca dan mengingat waktu saya nulis postingan tersebut apa ya yang ada di kepala saya?

Jadi.. mari sekali lagi nulis!

kebetulan saya lagi senang baca novel dan buku, ya bisa posting beberapa novel yang menurut saya Recommended…

Photo by Susanna Marsiglia on Unsplash

Kim Jung Gi

5 Oktober 2022

Saya tahu, sebenernya saya enggak pernah mau punya niatan nulis kesan tentang seseorang di blog baru ini, cuma kebiasaan lama di blog sebelumnya dan orang yang mau saya tulis ini adalah orang yang memberika tingaktan baru dari WOW dikepala saya, jadi ya saya tulis ajalah

Kalau seseorang suka menggambar, aktif di medsos, mungkin waktu Facebook masih gila gilannya mungkin, pasti tahu atau setidaknya pernah melihat gambar dari master satu ini, seseorang yang tepat pada hari ini meninggal dunia mendadak padahal setelah selesai tour di eropa, dia lah Kim Jung Gi.

kemampuannya membuat gambar dengan perspektif dari arah mana aja, dengan tambahan elemen fantasi, pake kuas, dan tanpa ancang ancang sketch dulu, membuat batasan master dalam menggambar yang sebelumnya adalah gambar jadi dengan shading, proporsi, perspektif dengan awalan harus memberikan garis bantu alias sketch, tembus dan dikepala saya Kim Jung Gi ini adalah tingkatan baru yang kalaupun dibayar dengan 10-15 tahun umur seseorang, belum tentu ada yang mendekati orang ini.

Sayangnya, sang master harus pulang tanpa diduga duga secepat ini, 

pada hari ini juga, saya bener bener merasa kalau impact yang ditinggalkan oleh seseorang bukan bisa jadi bukan cuma harta atau kebaikan saja, tetapi inspirasi, motivasi dari apa yang dikerjakan selama hidup juga salah satunya

ā€œSeseorang bukan mati, melainkan berubah bentuk menjadi kenangan, ingatan dan memori yang akan terus hidup dikepala orang yang mengingatnyaā€

Rest In Peace Legend.. 

Mind is Battlefield

 

28 September 2022

Mind Is Battlefield, judul dari sebuah lagu dari SCALLER di EP Mereka dengan nama 1991. Agak ketinggalan sih tau band duo ini, keren banget.

But, bahasan soal band ini saya tunda dulu, dan akan saya bahas ketika semua lagu mereka dari awal sampai sekarang udah saya dengerin.

Kenapa saya nulis judul lagu mereka?

Saya inget sebuah cerita tentang seorang tetua indian yang menceritakan kepada anak anak kecil di suku mereka kalau didalam diri ini ada dua serigala, yang satu adalah serigala baik dan lainnya adalah serigala jahat, setiap menit, setiap detik mereka selalu bertarung satu dengan lainnya, ketika seorang anak bertanya siapa yang menang, makan jawabannya adalah siapa yang selalu diberi makan.

Hal sesimpel ini aja langsung bikin saya yakin kalau pikiran itu beneran sebebas itu, tergantung asupan apa yang kita input setiap harinya, makanya namanya ngerubah pola hidup itu susah, karena kita udah terbiasa sama hal hal yang ada.

Saya baru aja pake aplikasi yang namanya habit pro, setelah sign up, disitu kita bisa milih beberapa hal simpel yang ingin kita jadiin habit, sesimpel lebih rutin minum air, bangun lebih pagi, nulis jurnal, dan lain sebagainya, jadi setiap hari kita harus foto sebagai bukti bahwa kita melakukan hal itu sesuai yang kita pilih, sebenernya kalau sampai disini awal awal saya pikir ā€œlah.. mirip Berealā€

Cuma ada yang namanya komunitas, walau enggak ada fitur komentar, atau berteman sih, Cuma di fitur komunitas ini kita bisa ngasih ā€œclapā€ bukti kalau kita mendukung orang tersebut untuk menjalankan habit yang baik.

Yah, sementara yang baru saya join baru doodle setiap hari(sejalan dengan bikin postingan tiktok mulai bulan depan), minum air, nulis jurnal (kalau ini karena saya ada tumblr kenapa enggak dianggap jurnal), bangun pagi(saya susah bangun pagi di weekend, jadi coba aja siapa tau gak Cuma di weekdays bangun pagi karena kerja, tapi bisa di weekend juga)

Ya intinya aplikasi ini menyenangkan, enggak keburu buru kayak bereal, jadi lebih santai aja untuk achieve nya, selama belum ganti hari šŸ˜€

Kangen

22 September 2022

FYP saya melintas sebuah video seorang wanita muda yang
sedang menangis sambil berkata kata seolah berbicara dengan mendiang ayahnya,
ada rasa penyesalan, ada rasa kangen yang teramat sangat, ada rasa lelah,
campur aduk dalam tetesan air mata.

Saya terdiam, enggak, saya enggak nangis, hanya merasa kalau
perasaan yang dia rasakan saya pahami.

Kadang, yang menyiksa itu bukan ketidakadaan seseorang yang
sudah tidak ada, tapi tentang hal hal yang dalam pikiran kita seharusnya mampu
kita lakukan untuk dan bersama orang tersebut, baik di masa kini atau di masa
yang akan datang, rasa sesal atas kejadian yang belum bisa terjadi.

Saya punya hal yang mau saya usahakan, saya mau tetap ada
untuk orang yang saya sayangi, dan kelak kalau Tuhan mengijinkan agar saya bisa
menemani anak anak saya di saat mereka butuh. Karena saya dan adik saya
kehilangan sosok papah disaat kami sedang butuh butuhnya figur almarhum.

Keberhargaan

21 September 2022

Barusan nongol di FYP saya potongan dari video Alm. Mas Reza Gunawan, yang membahas tentang jangan jangan apa yang kita pelajari saat ini bukanlah untuk menambah diri kita jadi lebih baik, tapi untuk memenuhi parasaan berharga atas diri kita sendiri.

saya mendadak mengeluarkan air mata, karena saya merasa kalau apa pun yang saat ini saya jalani, saya punya sebenarnya adalah hal yangĀ ā€œbiasa ajaā€ siapapun yang bertekun bisa memiliki kerjaan saya, perasaan berharga yang selama ini saya punya ternyata semu kalau dipikir lagi, selain kemurahan hati Tuhan untuk mengijinkan saya hidup di dunia ini,

saat mandi saya mulai menelaah, apa yang bisa saya anggap sebagai pembeda saya dan membuat sayaĀ ā€œberhargaā€ dibanding orang lainnya.Ā 

saya sampai di satu titik kalauĀ ā€œkarakterā€ adalah satu satunya yang bakalan tidak ada yang bisa menyamai saya.

merenung

apakah saya sudah jadi orang yang punya karakter?Ā 

bukan untuk disukai ya, karena sekali lagi sebagai manusia dengan segala kekurangan dan dinamikanya kehidupan, selalu ada saja orang yang tidak suka sama kita.

melainkan karakter yang dependable, tidak perlu paling hebat, paling pintar, paling cerdas, cukup dependable aja.

karena pada dasarnya karakter, terasa saat kita bisa menyelesaikan masalah yang orang lain tidak bisa selesaikan.

jadi inget kata kata ko Edward Suhadi, kalau ketemu problem dalam kerjaan jangan ngeluh, justru karena ada problem itulah kita dibayar sebagai profesional.

Tidak Disukai

21 September 2022

Jadi orang yang enggak disukai itu boleh loh..

Asal, yang kita usahakan dan omongkan itu bener, betul, dan
memang sesuai dengan peraturannya. Toh pada akhirnya memang kita enggak pernah
benar benar menyenangkan semua orang, selalu ada yang kecewa sama kita, sebaik
apapun kita usahakan, sejauh apapun kita berjalan bersama mereka akan selalu
ada yang enggak sreg dipandangan mata orang lain

Bahagia

19 September 2022

Bahagia itu apa?

Konsep bahagia itu yang bagaimana?

Kemungkinan setiap orang punya jawabannya masing masing,
setiap saya nulis selalu ada kegelisahan yang nongol gitu aja, berarti saya
enggak bahagia?

Jangan jangan kebahagaian saya sendiri adalah ketika saya
masih terus bisa mempertanyakan keadaan yang saya sedang alami, ā€œbertanyaā€
bukan mengeluh, bukan mempertanyakan keadaan karena tidak ingin menjalaninya,
pure murni bertanya karena ingin bisa menjawab sendiri saat itu juga atau kelak
ketika Tuhan sudah memberikan kisi kisinya

Bahagia itu perjalanannya, bukan tujuan. Maka kalau begitu
menjalani hari demi hari dengan sadar, merasakan baik enak dan eneg nya juga
sebuah bahagia.

Menyatu dengan raga, pikiran dan jiwa pada satu tempat,
bukan salah satu aja dan yang lainnya ngawang entah kemana, juga merupakan
kebahagiaan, tidak hidup dimasa lalu, dan tidak melayang dimasa depan, di sini,
di saat ini, di masa kini.

Saya rasa kalau saya ditanya ā€œbahagia mu apa?ā€ ya pertanyaan
itu lah bahagia saya, semakin banyak pertanyaan baik bisa dijawab atau enggak,
bisa dijawab sekarang atau nanti entah kapan, lagian umur saya udah bukan
posisi untuk merengek menayakan keadaan, karena makin kesini saya makin bisa
milih milih hal hal yang kira kira bakalan Cuma jadi pikiran enggak nambah apa
apa dan hal hal yang emang diperlukan untuk tetep ā€œsadarā€

Sadar

19 September 2022

Kalau kalian baca tulisan saya di blog lama dan beberapa
tulisan sebulanan ini di blog ini, maka kalian bisa sadar kalau saya tidak
punya kehidupan sosial.

Iya, kalau ditanya apakah kemampuan bersosialisasi saya
jelek? Saya akan jawab iya.

Cerita saya selama ini selalu berkutat dari pengalaman hidup
di masa lalu, keadaan saat ini, teman kerja dan juga tentang selentingan
pikiran pikiran yang random adanya. Tidak pernah sekalipun menyebut keadaan
kegiatan yang saya lakukan bareng bareng teman, orang lain di waktu libur
kantor, libur panjang atau bahkan saat Cuti.

Saya enggak paham sebab utamanya apa, Cuma kalau boleh saya
bilang saya punya ketakutan kalau orang lain ketemu saya kemudian mulai saling
mengenal dan pada akhirnya saya mengecewakan mereka, tidak sesuai ekspektasi
mereka dan lain sebagainya, yang mana saya paham kalau itu semua ada dan hanya
ada di kepala saya.

Sekali lagi saya enggak takut untuk ngomong, ngobrol, Cuma ā€œmesinā€
saya agak telat ā€œpanasā€

Makin ke sini makin ngerasa kalau saat ini memang lebih baik
begini, saya mau eksplore seluas luasnya diri saya sendiri, merasakan perasaan
dengan sedalam dalamnya supaya kelak saya enggak bingung dalam menghadapi
perasaan diri sendiri.

Keliatan dibuat buat ya alasannya? Mana yang dibuat buat,
mana yang emang dari kepala saya juga saat ini enggak jelas, apakah pembenaran
atau emang beneran.

Semoga keadaan saat ini tidak membuat saya diam di tempat,
udah itu aja sebenernya harapan saya.

Oh iya, menjalani sehari demi sehari, selangkah demi
selangkah, dengan sadar.

Ketahanan

18 September 2022

Apa yang membedakan ketahanan mental orang satu dengan lainnya? kenapa ada orang yang mentalnya bisa lebih bertahan dibanding orang lainnya?

dua pertanyaan itu nongol aja ketika saya membayangkan orang orang yang punya mental baja mencari rejeki yang tidak sebanyak orang kantoran dengan beban fisik yang mungkin beribu kali libat dari yang duduk didepan komputer.

saya sempet search, dan baca sebuah artikel di guardian, yang sepertinya ditulis berdasarkan kisah Louis Zamperini di film Unbroken.

Di artikel itu dijelaskan kalau selain adanya suatu protein di otak manusia, ada banyak faktor yang membuat orang punya tingkat resilience lebih tinggi terhadap masalah,Ā 

disebutkan kalau dukungan dari orang sekitar, pengalaman kesulitan saat masa kecil, dan lain sebagainya bisa membuat orang bisa move on dari sebuah kondisi mental yang hancur kalau di artikel itu keterkaitannya dengan PTSD, dan bergerak maju kembali.

saya jadi kepikiran, kondisi orang tua masa kini yang mengalami pendidikan yang dianggap tidak menyenangkan oleh orang tuanya dulu membuat mereka tidak tegaan melepas anaknya di kesulitan yang ada, sebenernya secara sedikit banyak menyumbang kondisi anak anak nantinya untuk lebih rentan depresi (ini menurut artikel itu ya, dan artikel itu juga punya narasumber beberapa profesor)

Betul untuk memproteksi anak, cuma kalau kesulitan yang mereka alami tidak over ya katanya lebih baik biarkan si anak mencoba semaksimal mungkin untuk mengatasi kesulitan itu,

mungkin ya, mungkin orang orang yang punya kemampuan untuk menggunakan tenaga mereka sampai titik yang tidak bisa dibayangkan macam saya ini juga merasakan kalau apa yang mereka kerjakan itu belum ada apa apanya dengan tanggung jawab yang mereka pikul, mungkin juga mereka ketika kecil sudah mengalami kesulitan yang lebih sulit dari pada saat ini, dan bisa bilang dalam hati kalauĀ ā€œini belum apa apaā€

dan orang orang yang saat ini kelimpahan terutama OLD Money ya, beberapa orang pewawancara selalu bilang kalau mereka itu bisa dipastikan awalnya bukan dari orang yang seneng seneng aja tiba tiba jadi taipan di negara ini, mereka adalah orang orang yang bener bener berusaha dengan apa yang mereka punya, apa yang mereka bisa dan tentu aja improve terus.

setelah saya nulis ini dan merenungkan lagi artikel tadi, saya cuma bisa bilang kalau, berusaha lagi yuk.. sudah sejauh ini, masak begini aja keluar permainan.. nanggung…

MedSos

17 September 2022

Kelewat sehari lagi untuk nulis, karena saya keterusan baca manhwa.

Btw, saya beberapa jam lalu kepikiran, ketika nonton sebuah video di tiktok yang lewat FYP, seorang dokter yang biasanya hepi banget di kontennya, tapi saat ini menggunakan filter BW, terus make up, dan tidak bicara hanya mengekspresikan apa yang tertulis di video itu, tentang bagaimana valid nya setiap perasaan dan hak untuk mengekspresikannya.

enggak, saya enggak mau bahas video si dokter, saya enggak tau juga apakah si dokter memang sedang dalam kondisi yang tidak menyenangkan sehingga dia membuat video tersebut, atau konten yang dibuat untuk menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan mental,

yang mau saya bahas adalah sepengamatan saya orang saat ini lebih mudah terkena perasaan yang berubah ubah terutama karena mudahnya kontak dengan media sosial, ini sepengamatan saya ya, jadi bener bener opini yang terlintas di kepala.

dan saat paragraf diatas saya tulis, saya sambil browsing di google, dengan kata kunciĀ ā€œconnection between social media and depressionā€ dan disiniĀ yang dijelaskan dengan panjang lebar kalau beberapa study menunjukkan kalau media sosial emang ada keterkaitan dengan meningkatkan kemungkinan depresi, kecemasan, FOMO dan lain sebagainya.

enggak heran kalau beberapa hari yang lalu saya pernah nulis tentang Bereal yang cukup aneh karena dengan kesimpelannya bisa membuat saya jadi lebih lama di medsos tersebut, kemungkinan besar karena FOMO, secara saya enggak bisa lihat postingan dari teman teman yang ada kalau saya juga enggak posting, dan secara enggak sadar memaksa saya untuk mau enggak mau harus ngikutin bagaimana aplikasi ini bekerja, setelah posting pun masih react ke postingan teman teman, tambah lama lagi di aplikasi ini.

Sejujurnya kalau dibilang introvert, saya enggak bisa dibilang begitu juga, karena ketika orang sudah kenal saya, mereka akan tahu kalau saya ini orangnya moody dan cerewet pula, mungkin lebih cocok dibilang saya ini kesulitan untuk berkenalan dengan orang baru. saya kira ini karena saya jarang ngobrol dengan orang beneran, orang di dunia nyata, sejujurnya banyak banget yang mau saya ceritakan kalau ketemu orang yang udah saya kenal, dan mungkin bukan cuma saya saja yang ngalamin beginian.

balik lagi ke bahasan awal, saya sering banget nemuin di FYP saya tentang orang yang curhat tentang bagaimana hidup mereka enggak semenarik orang lainnya, mereka merasa kalauĀ ā€œkenapa saya begini?ā€

ada satu kalimat yang pernah saya denger, tentunya dari FYP juga berbunyi:

ā€œButterflies can’t see their wings. They can’t see how truly beautiful they are, but everyone else can. People are like that as well.ā€
ā€• Naya Rivera

kalau merasa sedang kepayahan, ya enggak apa apa, cuma jangan merasa kalau diri sendiri tidak berharga, ada orang lain yang pengen punya hidupĀ ā€œbiasaā€ kita.

Sakit

15 September 2022

Enggak Nulis 4 Harian, karena saya sakit.

abis nulis soal menyayangi diri sendiri malah sakit, tapi ya emang sayanya aja enggak bisa jaga kesehatan.

sakit selama 4 harian, buat saya kepikiran, kalau nulis sesuatu sehari satu atau lebih itu bener bener hal yang berharga, karena dengan nulis beginian saya jadi paham kenapa saya merasa ini dan itu.

termasuk ketika saya sakit, pengennya nulis, tapi jangan kan nulis untuk duduk natap layar monitor aja pusingnya gak ketahan

Saya hari ini sangat amat bersyukur, karena sebuah hal, saya bisa kerja tanpa ngerasa pusing, kerjaan yang sempat saya pending bisa selesai hari ini, hubungan antar teman kerja juga membaik, saya bisa nemu nasi goreng yang enak padahal sering banget saya lewatin, saya bisa berbela sungkawa terhadap tetangga, saya bisa mulai ngopi lagi..

sangat amat bersyukur, dan saya yakin akan datang rasa bersyukur lainnya.

Baiklah, saya mulai posting lagi perhari ini..

Lewat

11 September 2022

ā€œThis too Shall Passā€ Kata Om Tom Hanks

ini tuh udah beberapa kali saya tulis, dan hari ini kejadian lagi, sesuatu yang berat, masalah yang kemarin kita pikir kalo kok enggak beres beres ya? nyatanya bisa selesai

pun sebaliknya, kesenangan yang kita dapet hari ini kelak juga bakal berakhir, kalau lagi senang yang dinikmati sedetail detailnya, kalau lagi susah ya tidak usah diratapi berlebihan,Ā 

segala sesuatu datang silih berganti sesuai porsinya, cuma kadang kitanya aja yang lebih milih mengingat ingat sebuah kesedihan dengan merasa time frame nya lebih panjang.

padahal, kalau dikumpulin dan ditimbang, jumlahnya sama, walau kadarnya tidak selalu berlebihan

dasarnya stoik begini bukan sih? menerima apa yang terjadi dengan sadar dan berdamai dengan keadaan tersebut? kliatannya iya deh (CMIIW)

ada sebuah film, tentang ajaran agama Buddha gitu, lupa tapi judulnya yang mengatakan ada ajaran untuk berjalan dengan luka yang selama ini kita dapatkan, namun dalam prosesnya kita berusaha berdamai dan mengasosiasikan luka luka itu dengan hal yang membuat kita tumbuh (CMIIW)

keliatannya enggak ada yang berubah hari demi hari, tapi kita akan terkesan ketika kita melihat kebelakang, karena kita hari ini ditentukan kita dimasa lalu, tapi kita dimasa kini sudah banyak berubah ternyata dan hampir tidak sama dengan masa lalu.Ā 

Sendiri

10 September 2022

Saya sedikit banyak paham tentang perasaan orang orang yang
merantau jauh dari keluarganya, yang harus bekerja untuk membantu keluarga,

Bukan, bukan untuk ngikutin trend yang ada, sekedar bertahan
hidup diri sendiri dan orang dirumah.

Perasaan yang paling menyiksa itu kesendiriannya, kadang
kalau sakit harus ke dokter sendiri, urus administrasi, nebus obat, beli makan
sendiri, kalau ada orang yang buat curhatan di tiktok perkara ginian, saya
memahami.

Berjuan di kota orang, enggak ada kenalan, temen sekerjaan
juga enggak akrab akrab amat, temen kost kostan sekarang udah pada eksklusif,
jadi ya sedih aja

Kepikiran aja waktu jalan dari apotek tadi, ya saya aja yang
masih kuat ngapa ngapain sendiri aja kadang masih suka kerasa sedih, apalagi
yang pernah kejadian sampe pingsan dikost kostan? Semoga kita yang jauh dari
orang yan kita kenal apalagi sayangi, selalu diberi mental, badan dan hati yang
kuat, dan sekali lagi kerja, loyalitas boleh, silahkan aja, tapi inget kalo
sakit orang kantor pol mentok Cuma bisa doain, njenguk dan ngasih kompensasi,
tapi yang ngerasain badan sakit tetep aja diri sendiri,

Berbaik hatilah ke diri sendiri.

Mountain Top ~ ELLEGARDEN 2022

9 September 2022

Setelah 16 tahun hiatus, akhrinya band yang saya suka banget
membuat sebuah single, kirain gak bakal kumpul lagi, lagian ya band dengan
aliran rock punk diumur segituan udah enggak sepowerful dulu (kebanyakan), tapi
saya menerima ELLEGARDEN sebagaimana dan apapun kondisi mereka, sayang aja band
dan side project ketiga personil lainnya enggak sekenceng Monoeyes, the
Hiatusnya Takeshi Hosomi.

ā€œMountain Topā€ per postingan ini nongol sudah mengudara 21
jam an, harus diakui, bertambahnya usia, pengalaman hidup mempengaruhi musik
ELLEGARDEN, dan tentu tidak bisa dibanding ketika Bring Your Board!! Nongol,
tentu beda.

Di Single Mountain Top saya ngerasanya lebih bisa buat mata
ketutup gitu, ngebayangin lagi jalan sama temen temen di padang sabana naik
muscle car, atau riding di jalan panjang gurun di amrik naik harley rombongan,
mungkin karena nongol adegan Sons of Anarchy tiba tiba di kepala saya

Mengobati kerinduan sekali, dan single ini menunjukkan kalau
ELLEGARDEN belum mati, enggak Cuma mau cari cuan doang dengan reuni manggung
bawain lagu lagu legend mereka, mereka mau berkarya lagi, mereka mau nunjukin
kalau musik mereka masih akan menggema, saya harap sih segera album full nongol
ya, šŸ˜€

Boastful

8 September 2022

Pernah enggak punya teman yang hobi boastful? tapi ketika diiyain malah mentah sendiri,

Saya tipe orang yang gak suka janjiin sesuatu, dan kalaupun saya bisa, saya biasanya selalu bilangĀ ā€œsaya cobaā€, dan selalu berusaha untuk enggak bilang ā€œpastiā€.

Mungkin sejak Papah saya enggak ada, saya mulai merasa kalau janji itu bisa jadi cuma jadi omong kosong, atau bahkan sekedar ucap tanpa arti, saya dulu pernah mengawang untuk bisa membelikan ini dan itu untuk orang tua saya, tapi sampai sekarang masih belum keturutan tuh, mungkin memang belum waktunya aja, tapi sejak itu saya cukup menjaga omongan untuk mengatakan janji dan planning saya.

Ditambah lagi saya juga punya pengalaman dikecewakan, enggak cuma sekali dua kali, enggak cuma sama teman, dan enggak cuma hal hal sepele,Ā 

emang sih, saya enggak bisa ngubah orang lain, yang tadinya gampang berjanji jadi cuma berjanji sama yang pasti dan menepatinya, makanya saya lebih milih untuk jadi orang yang gakĀ ā€œomong gedeā€

Pun, untuk masalah kerjaan, orang sering bilang kalau kita itu harus yakin dengan kemampuan kita, ketika ditanya mampu mengejar target, bilang mampu, yakin!

well, saya yakin dengan kemampuan saya, toh kerja sekian tahun semakin paham dan mengerti sejauh mana saya bisa dorong kemampuan saya kebatas maksimalnya, tapi untuk asal omongĀ ā€œbisaā€ atauĀ ā€œmampuā€ walaupun beneran mampu, mending enggak sekalian.

Karena, kalau berhasil, tidak akan dianggap karena kita bilang mampu, kalau gagal sepertinya banyak yang ngomongin dibanding memberi semangat lagi.

Terus harus gimana?

Ya… enggak usah dijawab, kalau memaksa harus dijawab, ya jawab tanpa mengada ada, lagian ya, apasih yang mereka cari dari memaksa orang lain untuk boastful seperti itu? ngasih makan ego mereka sendiri kan?

Terus, lebih dari itu, dengan pengalaman nemu orang macem macem, saya jadi lebih merhatiin mana yang omong doang sekedar biar dianggapĀ ā€œwahā€ sama yang emang niat, Jadi udah enggak kaget aja, dan kalau ketemu orang kayak gitu saya cuma senyum senyum, di saat orang lain nganggep serius.

ā€œGadis Kretekā€

7 September 2022

Tenang ini enggak akan bahas dan review soal novel yang baru aja saya selesai baca, Setebal 260 an Halaman, yang selesai saya baca dalam 3 harian.

Postingan ini akan berisi casting aktor dan aktris oleh saya beserta alasannya jika film gadis kretek sutradaranya saya dan jalan cerita persis seperti yang ada di buku, walau saya enggak yakin ya kalau ceritanya plek buku butuh durasi lebih dari 4 jam mungkin, dan agak enggak realistis karena saya pengennya setting dengan background perusahaan seperti Djarum atau Gudang Garam šŸ˜›

Namanya juga Theater of Mind, suka suka saya sajalah

Tegar: Dwi sasono, kebayang enggak kalau adegan Lebas dan Tegar berantem? jujur menurut saya cara bercertia Ratih Kumala adalah lucu tanpa berlebihan, ya bayangin aja sendiri gimana berantemnya mereka dengan sahut sahutan ucapan.

Karim: Abimana, sangat amat cocok dengan wajah tenang Gundala satu ini, dan anggapan kalau Karim itu masih kental berbahasa jawa seperti Tegar, jadi santa pas kalau Abimana, karena suaranya cocok kalo dibuat agak bledug (bledug itu istilah karena penekanan orang yang hidup dan terbiasa berbahasa jawa dalam pembicaraannya)

Lebas: Herjunot, ini nyantol karena saya inget 5 cm, konyolnya Zafran, ditambah sengaknya, pas kalo berantem sama Tegar, dan kemasabodohannya pas dengan tipikal wajah Herjunot

Purwanti: Ā Maudy Koesnaedy, Entah ya, mungkin karena sebelum baca novel ini saya nonton ave maryam, jadinya terbawa, terlebih memang aktris hebat satu ini kan bisa berperan njawani, memakai kebaya bukan hal baru buat legenda hidup satu ini

Soeraja: Nicholas Saputra, hehe, ini kebayang AADC, karena pemilihan Dian Sastro untuk Dasiyah, jadi kebayang gimana kalau AADC 1 Keulang tapi dengan latar waktu yang lebih klasik, tapi siapa yang meragukan Nicsap? percaya pasti bagus bin ciamik kalau dia yang memainkan

Idroes : Wikana, atau lebih tepatnya Teuku Rifnu Wikana, aktor yang memerankan Bp Jokowi di film dengan nama yang sama, sudah, tidak perlu dikomentari, terutama terbayang bagaimana cara aktingnya di film bertema kemerdekaan ā€œMerah Putihā€ Kurang ā€œMerdeka!ā€ apalagi coba?

Djagad: Ā Lukman Sardi, sebenernya aktor legend yang dahsyat ini unda undi bisa bertukar antara Djagad dengan Idroes, karena sama sama mampu memainkan lelaki muda yang punya ambisi sekaligus berwajah kalem, tapi saya memilih Djagad harus Lukman Sardi, karena keterkaitannya dengan Wikana di film Merah Putih dan laskar pelangi (Sang Pemimpi), sekali lagi saya ingat bagaimana Ikal (Lukman Sardi) jalan bareng dengan Arai (Ariel), nah pas buanget penampilannya yang pas masa dewasa itu

Jeng Yah : Dian Sastro, tidak usah di ragukan, Dasiyah wanita yang tidak seperti perempuan di jamannya yang kalem, dan Dian Sastro kurang apalagi kalau soal kemandirian, jadi casting netflix untuk film ini pas, dan bikin saya enggak perlu mikir lagi.

Rukayah: Sheila Dara, kebayang kalau seorang Sheila Dara, yang di NKCTHI berkebaya, mengikuti mbak yu nya untuk melinting kretek? menarik ya? itu dikepala saya ngongolnya begitu, walaupun memang di casting netflix ada nama doski, tapi entah akan berperan sebagai siapa

Arum:  Putri Marino, ini pun saya ngikutin netflix karena Putri Marino juga pernah syuting di Jogja waktu Losmen bu Broto, dan emang cocok aja, jadi enggak perlu di ganti ganti, tapi saya sempet kepikiran kalau cerita Arum ini dipanjangin tidak seperti di novel, maksudnya hubungan diujung ujung novel dibuat porsi lebih, sebenernya bisa tukeran pemeran antara Rukayah dengan Arum, yagitulah dikepala saya.

Roemaisah : Della Dartyan, kebayang Arini Chaniago si penakluk lelaki dari Love for Sale, tersipu malu diperebutkan pria pria dengan semangat ā€œmandiriā€ yang tinggi? nah itulah, kenapa saya pilih Della Dartyan

itu beberapa tokoh utama di novel, yang menurut saya enak banget kalau mereka yang peranin, walaupun saya hanya membayangkan aktor dan aktris tersebut untuk masa prima tokoh tokoh novel di masa mudanya, kalau pas sudah tua saya bingung. Karena saya kalau nonton film jarang memperhatikan aktor yang kawakan, paling tahu wajahnya tapi kurang tahu apakah cocok atau enggak, lagian porsi pas sepuh para tokoh juga enggak terlalu makan banyak porsi seharusnya cuma awal dan akhir. Jadi Yaudahlah ya..

Tapi sekali lagi saya juga penasaran dengan casting netflix, karena semua aktor dan aktrisnya juga enggak main main.Buat saya sih kalaupun nanti ceritanya 50 persen berbeda dengan novel, saya enggak kaget, malah menarik kalau bisa mengulik hal beda dari dunia novel.

Novel yang amat lengkap, Lucu, haru, berapi api, bahkan apa yang namanya cinta bener bener bisa dirasakan. baca deh! 

NB, Saya setelah selesai baca Gadis Kretek malah nyari nyari novel karangan Ratih Kumala lainnya, karena ketagihan cara bertutur tulisannya. šŸ˜€

Tokoh

7 September 2022

Saya sedang membaca sebuah novel dengan judul ā€œGadis Kretekā€

Iya gadis kretek yang akan segera difilmkan dan ditayangkan
di netflix, dengan berbintang Dian Sastro dan Putri Marino, iya mereka berdua.

Sebelumnya saya sudah melihat novel ini sebelum cast pemeran
diumumkan, saya tertarik dengan deskripsi singkat novel ini, namun belum punya
banyak niat untuk membelinya.

Hingga muncul pengumuman film tersebut, mantap hati saya
beli.

Saya suka cara cerita dari penulis, kenapa ya? Saya lahir di
jogja, besar dengan bahasa jawa, dan novel ini sedikit banyak membawa bahasa
tersebut, terasa dekat dan beberapa hal yang seperti nostalgia akan kakek saya
yang suka melinting kreteknya sendiri,
dan dengan ritual seperti di novel.

Saya masih dipertengahan, jadi belum dapat kesan yang penuh,
walau sudah kebentuk beberapa hal yang mungkin akan saya tulis di postingan
terkait kesan saya soal novel ini.

Oh iya, saya selalu suka disetiap novel atau komik ketika
orang asing yang lebih tua dan belum sepenuhnya dikenal anak muda tokoh utama
mulai menceritakan tentang pengalaman mereka soal bagaiman orang tua tokoh
utama sebelum dia ada.

Terkesan keren aja gitu, karena jika cerita masa lalu itu
positif makan akan melahirkan rasa kagum dan bangga, tapi jika kesan itu
negatif makan muncul rasa tidak percaya, rasa mustahil dalam diri si karakter
utama.

Walaupun saya belum nyampe dan nemu model seperti itu di
novel ā€œGadis Kretekā€ mungkin di tiga perempat cerita nanti ada.

Saya suka membayangkan seperti apa dan siapa aktris atau
aktor yang akan saya pakai untuk memerankan tokoh tokoh dalam novel jika saya
seorang sutradara, dan di novel ini sudah ada beberapa tokoh yang cocok menurut
saya,

Novel lain yang pernah saya tulis untuk pemerannya adalah
Aroma Karsa, karya Dee Lestari, dan emang bener bener random aja, tokoh wanita
utamanya adalah seseorang yang belum pernah saya kenal secara langsung hanya
lewat instagram, tokoh utama prianya adalah seorang fiersa besari, tapi menurut
saya itu yang terbaik, karena cocok dengan karakternya (diotak saya ), semoga
dua hari lagi novel ini selesai saya baca dan bisa casting castingan untuk tokohnya.

Ego

6 September 2022,

Hari ulang tahun adek saya, postingan ini saya ketik 2 jam sebelum hari ini berakhir, dan via app hp, jadi enggak.mungkin sepanjang biasannya.

Satu yang teringat ketika hari ini dia ulang tahun, ternyata dia sudah masuk usia dewasa, dan saya mungkin bisa dibilang tua, tapi apalah arti sebuah umur jika kita bicara soal hal hal yang belum kita alami dan rasakan.

Hari spesial ini cuma mau pesan kalau usia segini dan kedepannya akan lebih banyak tekanan dan tuntutan dari lingkungan, dan untungnya kita bukan orang yang peduli peduli amat sama omongan orang

Masih panjang jalan kita, semoga walau jalannya pelan dan kadang jalan ditempat, enggak mengubah pandangan kita kalau kelak gelak tawa akan melimpahi melebihi hari ini.

Panjang umur saudara sedarahku, walau kadang ego masing masing masih membuat kita layaknya orang lain dihari hari lampau, tapi warisan wasiat mendiang papah saya harap mampu mengingatkan kita jika kelak kita mulai besar kepala untuk menegur sapa satu dan lainnya.

Cover

5 September 2022

Sedikit celotehan ya…

Saya itu tipe orang yang visual, terutama kalau
mempertimbangkan membeli sebuah buku, ada peribahasa ā€œDont Judge the Book from
its Coverā€, betul sangat betul. Tapi buat saya pribadi cover yang bagus (ya
saya paham banget kalau kata bagus itu subyektif sekali) menurut saya akan
ngangkat duluan sebelum saya baca bukunya.

Emang gak pernah kepikiran untuk menjual buku ataupun komik
yang udah saya beli, ketika saya memutuskan beli maka sudah pasti harus saya
baca, entah sekarang atau kelak dimasa yang akan datang.

Pengen banget punya satu ruangan di rumah gitu, isinya buku
buku yang saya punya, kursi santai yang proper untuk posisi yang nyaman dan
bener untuk baca, enggak ada gangguan kerjaan, enggak ada gangguan dari notif
hape (walaupun hp saya jarang sekali ada notifnya sih)

Udah ada bayangan saya nanti ruangan baca saya seperti apa,
sekali lagi ya namanya juga seneng visual.

Makanya saya pengen suatu ketika diruangan baca tersebut,
walaupun udah pernah baca buku yang ada, saya bisa terpanggil lagi untuk baca
ulang karena liat covernya masih menarik hati.