Belajar usaha sendiri

Sedikit berbagi kejadian di minggu minggu ini, berkaitan dengan keinginan saya untuk jualan produk hasil karya sendiri (duh sombongnya)

Pertama, adalah niat untuk bikin kaos dan jual sendiri, well sebenernya sudah dari tahun lalu pengen punya brand sendiri yah minim masak sebulan 10 biji gak keluar (alias kejual)

Mikirin nama, ini yang bikin bener bener bikin otak muter kenceng. Ibarat kapal nama dan logo itu kompas, kearah mana kita mau tuju (ciieilah filosofis sekalee)

Waktu mati lampu, tercetuslah nama pinetococonut, tapi akhirnya dibuang, kenapa?

Kepanjangan, siapa orang yang bisa nginget nama brand yang panjang, kecuali emang udah branding gila gilaan (yang mana saya belum bisa karena kantong cekak)

Alhasil berawal dari nonton film “facing the giants” dan searching city in the bible muncullah nama antiokia.

Alasan kenapa milih nama itu, ya satu enak aja nyebutnya, kedua di kota itulah sebutan Kristen pertama kali ada.

Kedua, beralih ke desain, dasarnya saya bodo kalo urusan edit photoshop dan corel, mulailah searching designer yang murah tapi kerjaanya keren (murah untuk ukuran karya seni keren lho ya bukan harganya)

Dapat di gudang grafis, saya order tapi ya gitu, namanya freelance pasti kerjaan mereka segunung, jadi setelah dua harian saya nunggu dan belum ada laporan progress terpaksa saya batalin, padahal saya pengen banget ada desain yang bagus di kaos perdana.

Searching lagi dapat di studio grafis, yah harganya perdesain lebih murah, dia sudah menyanggupi keesokan hari akan diproses, tapi sampai sore saya tanyakan foto progressnya tidak ada, yah… sekali lagi mungkin dia banyak orderan plus memang waktu itu hari minggu, walhasil saya membatalkan orderan juga..

Saya termasuk orang yang insecure, saya pesan sebisa mungkin setelah orderan diterima saya minta progressnya, karena disamping waktu yang sudah mepet (alias keburu tua), dan saya memang termasuk orang yang gak sabaran.

Jadi, sebenernya saya sudah ada desain baik logo maupun desain kaos, Cuma masih gambar pensil alias manual.

Yah, berbekal ilmu yang didapat dari mas tony midi via webnya, tentang mengubah gambar manual jadi line art di photoshop, jadi saya menebalkan desain hanya dengan spidol serebuan di warung.

Kalau logo nyontek dikit dikit dari instagramnya illesso, logo design yang simple tapi ciamik punya.

Ketiga, masuk ke web, saya gak punya budget untuk web berbayar (yaiyalah orang laku aja belom) niat dibulatkan untuk edit blog lama di wordpress, tema yang ada sama sekali gak mendukung buat toko online, tapi berbekal klik sana sini nemulah website dari LAWLESS JAKARTA, brand tattoo dan apparel dengan konsep music rock dan motor, di webnya itu hanya mencantumkan kegiatan lawless (dari record, motor, tattoo, bengkel), profil perusahaan dan blog.

Terus jualannya lewat apa? Ada tab store, tapi nge link ke instagram, yup… lawless yang keren gila itu masih percaya pada kehebatan instagram, cool!!

Jadi, itu juga yang saya mau coba, web itu hanya sebagai ya jejak kaki brand,tapi jualannya via instagram dan offline.

Nice!

Problem ketiga terpecahkan

Keempat, masalah nyetak kaos, ini masalah yang sampai sekarang belum terpecahkan kenapa? Karena adek saya selaku orang yang sudah punya pengalaman jualan kaos lebih memilih untuk preorder, sedangkan saya lebih meyakini nyetak kaos selusin dulu dengan ukuran M semua.

Yah, ini bakal jadi keputusan yang menentukan, pertama kalau sistemnya PO, saya bisa hemat diawal, karena semua jadi tanggungan customer, yang kelemahannya saya belum punya “nama” untuk bisa dapat PO banyak (yah walaupun pertimbangannya bakal di promosikan adek saya)

Kalau cetak dulu, laku tidak laku, tetep aja harus laku (apaan sih) maksudnya gini, kalau ada barang, mau gak mau saya akan berusaha jual lebih keras, karena ada uang modal disitu. Dan menurut saya orang akan lebih percaya ketika barang itu cepat sampai tujuan.

Saya akan tetep kabari tentang perkembangan keputusan ini,

Kelima, packaging… keinginan brand itu eksklusif pasti selalu ada, caranya mulai dari penggunaan dus sablon hingga tambahan pernak pernik lainnya.

Nah, dengan modal yang gak nyampe sejuta masak iya mau nyetak dus? Yang sekali pesan minim 200 pcs an.. duh, gimana ya? Yah solusi yang diambil, pakai packaging plastik seal it, yang ada merah merahnya itu, well, itu akan jadi sejarah brand ini, bahwa dulu pernah pakai plastik beli ditoko plastik biasa. Agak kurang sreg tapi apa daya.

Keenam, ada inspirasi untuk tambah gelang paracord, well basically emang brand ini konsepnya untuk travelling, ya paling gak paracord ngena ngena dikit deh ya? Toh untuk survival dialam bebas, kali ada yang pake kaos ini waktu kemah, kemping atau naik gunung, nah masalah nya yang jual bahan baku gelang ini cukup sulit, nemu paracord studio tapi doi emang buka pas jam saya lagi kerja.

1-Dui4npZojQdm3iRNJlrD-w
Picture from here

Itupun saya kurang yakin apa aksesoris buckle dan shacklenya lengkap, ditambah mau dipackaging kayak gimana? Yang dipasaran pake karton seukuran gelang, terus di bolongin dan gelangnya dimasukin, keren? Pasti… tapi sekali lagi maafkan saya yang bermodal cekak ini, saya milih pake plastic seal it.

Itu dua barang yang sampai saat ini saya usahakan, nanti akan saya update lagi, toh berbagi pengetahuan sama yang mungkin pengen usaha di bidang ini juga..

See ya!

BunCH #36 : Jelousy

Maaf, karena seminggu kemaren memang gak bisa update BunCH, karena sakit.

Pertama tama sih demam, setelahnya kepala pusing gak karuan, tadinya ada ketakutan sinusitis tapi kata dokter terlalu tegang dan kurang cairan aja, padahal udah banyak gitu minumnya.

Ohya, dapat kabar dari seorang teman katanya dia sudah ada dibali, kerja.

Wew… ikut seneng… juga iri sih.

Jangankan buat kerja, kesana buat jalan jalan barang sehari aja belom pernah, yah rejeki orang masih masih sih ya?

Ada rencana ditahun 2016 memulai sesuatu yang baru, dan mungkin sampai lima tahun kedepan.setidaknya sampai mampu untuk jalan sendiri.

Adek sudah selesai mid semesteran, sekali lagi, gak ada bedanya antara sebelum dan sesudah mid semesteran, ya gitu…

Kadang kepikiran, teman saya itu sudah menjadi acuan buat diri saya supaya jadi lebih baik, sampai sekarang pun saya masih punya kebingungan untuk menjadi seperti apa?

Komikus, saya membara ketika melihat teman teman komikus menelurkan komik mereka,

Penulis, ini terjadi ketika membaca dan menonton banyak web series dan novel,

Bisnisman, melihat anak anak seumuran saya yang sudah punya penghasilan sendiri tanpa meminta orang tua.

Dan saat ini saya Cuma stuck di pekerjaan admin, sambil merasakan kebingungan karena hal hal ini.

Ini masih jadi pertanyaan yang tidak terjawab buat saya pribadi…

Ada rasa tidak puas terhadap keadaan saya sekarang, iya ya.. saya tahu dibawah saya masih banyak orang orang yang lebih kekurangan dibanding saya sendiri.

Coba fokus ke tulis menulis dulu deh.

Cerita pendek ya… seminggu satu mungkin… 😀

BunCH #35 : My thought about exams…

Halo, hari ini mulai BunCH lagi, rutin lagi, karena sudah seperti kebutuhan setelah 30 harian melakukan berturut turut.

Mulai hari ini juga, adek ujian tengah semester, puji Tuhan bisa ikut ujian, karena beberapa hari sebelumnya deg degan takut uang untuk bayar kampus kurang.

Reaksi dia h-1 ujian?

Biasa banget.

Gak tau sih emang sifatnya gitu atau gimana.

Setahu saya, adek emang gak pernah ngeribetin kalau ujian atau bahkan UN

Santai aja, walau nilainya juga gak tinggi tinggi amat, seenggaknya lulus lah kalau untuk ukuran kompetensi.

Saya rasa, memang seperti itulah seharusnya anak anak menghadapi ujian bukan belajar system SKS dengan tujuan hapal, santai karena apa yang mau diujikan kan sebenernya sudah dipelajari dan dipahami.

Kadang salah tafsir juga sih orang tua, kalau dapat nilai bagus berarti kamu pinter, lha?

Nilai mana ada yang bagus kalau sebatas angka?

Dimatematika saja, angka 1 belum tentu angka pertama, karena tergantung kesepakatannya dulu, kalau bilangan ganjil, mungkin benar, tapi kalau bilangan genap?

Kalau kesepakatannya soft skill anak anak, maka adek saya tidak kalah dengan anak anak lulusan SMK negeri walau dia bersekolah di SMK swasta di desa.

Dan ditilik lagi, kalau anak anak itu khawatir dan kebingungan akan ujian, atau sehari sebelum ujian, maka bisa dipertanyakan waktu sekolah memperhatikan dan mengerti gak?

Kalau bicara mengerti, pasti larinya ke gurunya bisa gak dia menyampaikan materi agar si anak anak bisa mengerti.

Tapi saya gak akan bahas ini lebih lanjut kesana, itu urusan guru sih bagaimana mengusahakan pelajaran menjadi menyenangkan dan mudah dimengerti.

Kembali ke anak anak lagi, untuk saat ini ukuran prestasi anak bukan lagi dia rajin dan mendapat nilai bagus, tapi lebih kemauan dia untuk kesekolah dan menerima pembelajaran dengan pikiran yang terbuka.

Tapi ya lagi lagi, orang tua memang sudah salah kaprah…

Dan jangan telan mentah mentah serta percaya semua kata kata saya diatas, itu hanya sebatas pandangan saya dan pengalaman saya sebagai anak sebagai seorang teman dari orang orang terdekat saya.

Udah dulu ah… besok lagi…

BunCH #34 : Status

BunCH hari ini akan bercerita tentang perasaan saya ketika membuat sebuah status kemaren siang dan barusan saja.

Saya membuat status tentang kekecewaan sebuah hal sepele yang sebenarnya buat apa dilakukan.

Kecewa tidak diberitahu dan di”tag” tentang rencana reuni sekolah.

Dia dan saya berteman di facebook, dan menurut saya seharusnya bisa kalau hanya tag.

Tapi kembali lagi, apakah kekesalan dan kekecewaaan saya membawa hal positif?

Tidak

Beberapa teman menanggapi.

Kesannya? Saya malah malu sendiri.

Gak harusnya saya seperti itu.

Saya kemudian menyadari betapa besar dan masiv nya pengaruh internet terhadap emosi dan tindakan kita sehari hari.

Kapan kita lepas dari internet?

Kalau saya saat saya tidak ada uang untuk membeli pake internet dari salah satu provider yang harganya sudah selangit untuk kantong saya.

Saya bisa saja berlangganan provider yang bulanan, lebih murah dan lebih terjamin keberlangsungan internetnya.

Tapi saya memilih untuk membeli seperlunya. Karena saya menyadari bahwa hidup ini jangan sampai tergantung dan di atur oleh internet.

Namun tetap saja saya terpengaruh atas hal diatas.

Sebagai gantinya saya menghapus status tersebut, dan mengganti dengan permintaan maaf, dan mengunggah gambar yang membangkitkan mood saya.

Berhasil?

Mungkin ya, mungkin tidak.

Teman dan orang yang membaca status saya barusan pasti akan terkenang, dan akan selalu diingat.

Jujur, waktu membuat status kecewa tersebut, saya hanya ingin merasa dianggap.

Karena pada saat itu, di pikiran sempat terlintas “ah mungkin kalaupun saya tidak pernah dilahirkan didunia ini, mereka semua tak apa apa”

Sekali lagi, saya meminta maaf, atas status saya

Meminta maaf bukan perbuatan hina, saya percaya itu.

Bye!

BunCH #29 : TRACE 1.0 (Manhwa)

Yo, hari ini absen lagi inktober, hari ini BunCH akan membahas manhwa asal korea berjudul “TRACE”.

Trace 1.0
By Nastycat

Kisahnya tentang dunia mutant, di korea, mungkin penggabungan dari X MEN, Ghostbuster, sama Drama korea.

Btw, Trace sudah masuk season (kalo boleh saya sebut) ketiga, dan sudah dimulai dari tahun 2007, lumayan lama.

Mutant dimanhwa ini disebut Trace, manusia disebut Human, dan mahluk supranatural yang suka dating tiba tiba disebut trouble,

Premis nya sama dengan XMEN first class, bagaimana respon human atau masyarakat luas terhadap keberadaan Trace yang memiliki kemampuan super, ada pro, dan kontra.

Didunia ini, Trace biarpun punya kemampuan super, tidak berarti terbebas dari yang namanya kemiskinan dan nasib buruk, ini terungkap di Season 1, sejak awal salah satu dari main chara yakni Tae Eun yang memiliki kemampuan Es (mirip aokiji lah) yang harus berpisah dengan keluarga angkatnya karena ketahuan seorang Trace dan dianggap membahayakan teman teman sekolahnya,

Juga di episode Beggar,  Kim Yun Seong seorang pekerja kantoran biasa, dengan kehidupan yang menyenangkan, seorang anak dan istri yang baik, tiba tiba harus berpisah dengan anak dan istri yang lagi lagi berkaitan dengan kemampuan Tracenya (mirip sama bellamy minus per)

Episode beggar adalah episode terfavorit sejauh ini karena disini beberapa trace bergabung guna mewujudkan keinginan Kim untuk berkumpul kembali bersama keluarganya (sweet!)

Di episode Rose, diceritakan Morrinoah Jin, pembunuh bayaran paling hebat dan paling fashionable (serius!) yang harus membayar dosanya karena membunuh ayah dari seorang bocah yang ternyata dicintainya, ini Drama korea beneran. P.S. Jin ini menjadi bagian dari kelompok Mr Beggar.

Episode Rebellion, pertarungan sebenarnya dimulai pertempuran antara grup Mr Beggar dimana Kim sudah mengupgrade kemampuan kakinya vs grup trace pemerintah Hanjo, hanjo ini sangat tertata dari segi organisasi, dilengkapi berbagai fasilitas, dan disini juga terungkap siapa sebenarnya anak kecil yang memberikan kemampuan kepada orang orang yang tadinya tidak punya kemampuan Trace.

Didua episode terakhir, Hanjo dan Mr Beggar plus Tae Un bergabung untuk mengalahkan Trouble raksasa, yang tiba tiba muncul ditengah kota, oh iya ada anak kecil juga yang dilarang berlari sama ibunya karena kemampuan Trace nya untuk berlari super cepat, yah balik lagi si ibu takut si anak dibedakan dan di perlakukan seperti Kim dan Tae un, dia juga membantu mengalahkan Trouble jumbo ini.

Yah, sampai saat ini sih saya sendiri sudah selesai baca season 3, yang masih gantung juga ceritanya gimana, tapi untuk penggemar mutant, superhero dan drama korea dalam bentuk manhwa, recommended banget lah!

oh ya, TRACE adalah Karya Nasty Cat, seorang penyanyi dan komikus juga, multitalent lah!

Segitu dulu review nya, lain kali disambung Trace 2 ya.

Ciao!

BunCH #23 : Absent #Inktober dan permintaan maaf…

Untuk hari ini gak upload #inktober dulu, karena kuota sudah menipis dan urusan dompet emang lagi seret, jadi permintaan maaf aja deh.

Saya masih akan menepati janji untuk posting BunCH setiap hari, berkiatan sama itu, saya juga sudah memutuskan untuk melakukan #365 doodle, yang lagi lagi diprakarsai sama Gabriel Picollo, seorang artis freelance dari brazil, yang kalau kalian lihat di instagramnya, beuh…. banyak banget yang ngelike, di deviantart nya juga banyak bener yang ngewatch.

Jadi selain membiasakan diri melakukan gambar setiap hari selama setahun penuh, juga melakukan posting #BunCH Setiap hari selama setahun penuh,

Semata mata, untuk latihan sih, sekali lagi saya masih akan melakukan scene pertarungan buat kedepannya, untuk #Inktober hari ini besok saya upload, jadi ngutang satu ya? Yah pas tanggal 1 november saya #inktober sendirian deh…

Ini juga bukan karena saya yang gak mau, tapi emang kuota lagi abis, padahal udah ada gambar yang mau diinking hari ini.

Yah, saya mohon maaf sekali lagi…