That Sugar Film (2015)

selamat datang kembali, ok… lewatin basa basinya, jadi di postingan hari ini saya mau membahas dan review sedikit tentang film yang dua hari lalu saya tonton judulnya

that_sugar_film_ver2

That Sugar Film, semacam film dokumenter gitu, tadinya sih cuma penasaran aja, karena saya sudah familiar dengan berita berita bahwa gula atau lebih tepatnya kalau kita kelebihan gula kemungkinan besar kita bisa dan akan terkena diabetes, plus saya punya prinsip dalam mencari hiburan terutama film “selalu mengusahakan menonton film yang memberikan pengetahuan minimal pelajaran yang berguna”

diabetes sendiri disebut penyakit yang sulit untuk disembuhkan, baik tipe 1 atau tipe 2, jadi menontonlah saya.

bercerita tentang Damon Gameau yang ingin membuktikan bahwa setiap makanan atau minuman dalam kemasan yang ada di pasaran dan diklaim “sehat”, ternyata mengandung gula terselubung yang jumlahnya bisa buat kepala geleng geleng.

jadi dengan bantuan lima (kalo gak salah) konsultan kesehatan dia mulai untuk mengkonsumsi makanan dan minuman kemasan tersebut, sebelum eksperimen dilakukan check up dan hasilnya memuaskan dibanding orang seusianya kondisi tubuhnya sangat baik ( tentu aja gak lepas dari peran istrinya yang memang membuatnya berhenti merokok dan mengkonsumsi makanan alami)

selama eksperimen, ternyata untuk mendapatkan 40 sendok teh gula (jumlah maksimal rata rata yang didapat dari konsumsi orang orang saat ini ) sangat amat gampang, dari sereal, yogurt dan jus botolan sudah bisa mencapai 37.5 sendok.

dan dihari hari berikutnya terjadi perubahan baik mood, kesehatan, konsentrasi dan semangat, karena hormon insulin dan adrenalin yang bergantian beraksi secara ekstrim efek dari konsumsi gula.

selesai eksperimen, check up lagi dan hampir saja dia terkena diabetes tipe 2, sirosis hati, kemudian lemak yang menggumpal di perutnya mengancam serangan jantung, dia hanya bisa geleng geleng atas hasilnya.

disana juga diceritakan bahwa di australia banyak anak anak gagal ginjal dan meninggal prematur karena konsumsi minuman soda dengan pemanis buatan melebihi batas yang dianjurkan, ada pula anak muda yang harus dicabut hampir semua giginya karena rusak dan infeksi karena sudah kebiasaan dikota tersebut mengkonsumsi minuman ringan sejak umur tiga tahun, yup kamu tidak salah baca Tiga Tahun…

pokoknya setelah nonton fiilm ini saya langsung kepikiran,

saya harus mulai mengurangi dan berhenti mengkonsumsi gula tambahan dalam minuman ataupun makanan, dan

tentu saja membagikan pelajaran yang saya dapatkan dari film tersebut, yang paling dekat dululah yakni orang tua.

saya menyarankan teman teman untuk nonton film ini, seperti film dokumenter lainnya memang awal awal akan terkesan lambat, tapi memang si pembuat film gak mau filmnya terlalu cepat (mungkin) supaya audien mengerti, paham, dan tercerahkan karena dikehidupan modern ini bukan cuma low fat aja yang jadi target kalau beli produk dairy atau olahan kemasan tapi kalau bisa sugar free (tanpa pemanis pengganti tentunya).

so, mulai sehari yang lalu saya berhenti untuk menambahkan gula dalam minuman dan berhenti meminum produk kemasan dengan gula gula buatan, walau belum maksimal karena harus menghabiskan kopi kemasan yang terlanjur sudah saya beli sebelum nonton film tersebut.

jadi tonton lah!

ok, balik ke basa basi, saya minta maaf karena lama gak update, saya gak janji bakal sering, tapi saya usahakan, karena saya cukup kaget karena ternyata page view blog ini bisa dibilang ada terus, walau hanya melihat dan nengok sebentar, artinya blog ini sudah diperhitungkan oleh mesin pencari dan profil twitter saya juga ada yang lihat.

sekali algi terima kasih sudah mengengok barang sejenak, dan maaf atas jarangnya diupdate blog ini,

ciao!